Profil Desa Karanggambas
Ketahui informasi secara rinci Desa Karanggambas mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Karanggambas, sentra kerajinan sapu sorgum (glagah) unggulan di Purbalingga yang menembus pasar ekspor. Mengupas potensi ekonomi kreatif, demografi, pemerintahan, serta inovasi koperasi untuk kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Padamara.
-
Pusat Ekonomi Kreatif
Desa Karanggambas merupakan sentra utama kerajinan sapu sorgum (glagah) di Purbalingga, dengan produk yang berhasil menembus pasar internasional seperti Korea Selatan dan Jepang.
-
Lokasi Strategis
Terletak di Kecamatan Padamara, desa ini memiliki aksesibilitas yang baik dan berbatasan langsung dengan desa-desa berkembang lainnya, menunjang pergerakan ekonomi dan sosial.
-
Inovasi Kelembagaan
Masyarakatnya proaktif dalam pengembangan ekonomi lokal, terbukti dengan pendirian Koperasi Merah Putih yang bertujuan untuk mendukung permodalan dan pemasaran produk UMKM, khususnya di sektor pertanian.

Terletak di antara dinamika agraris dan geliat industri Kabupaten Purbalingga, Desa Karanggambas di Kecamatan Padamara menjelma menjadi sebuah episentrum ekonomi kreatif yang patut diperhitungkan. Dikenal luas sebagai sentra produksi sapu sorgum atau yang lebih populer disebut sapu glagah, desa ini tidak hanya menopang perekonomian lokal tetapi juga berhasil membawa nama Purbalingga ke panggung perdagangan internasional. Dengan perpaduan antara tradisi kerajinan tangan, sumber daya alam dan inovasi kelembagaan, Karanggambas menampilkan profil desa yang tangguh dan berdaya saing.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk identitas Desa Karanggambas, mulai dari kondisi geografis dan demografis, potensi ekonomi unggulan yang mendunia, hingga struktur pemerintahan dan dinamika sosial masyarakatnya. Berdasarkan data teraktual dan fakta di lapangan, profil ini menyajikan gambaran objektif tentang sebuah desa yang terus bergerak maju.
Letak Geografis dan Tatanan Wilayah
Desa Karanggambas secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang tidak jauh dari pusat pemerintahan kabupaten membuatnya cukup strategis dalam jalur distribusi barang dan jasa. Letak geografis ini memberikan keuntungan tersendiri bagi aksesibilitas warganya dalam menjangkau fasilitas publik maupun pasar.
Berdasarkan data administrasi dan pemetaan wilayah, Desa Karanggambas memiliki batas-batas yang jelas dengan desa tetangganya. Wilayahnya berbatasan dengan:
- Sebelah UtaraDesa Prigi
- Sebelah TimurDesa Karangaren dan Desa Mipiran
- Sebelah SelatanDesa Karangklesem
- Sebelah BaratDesa Purbayasa
Penetapan batas ini penting untuk perencanaan pembangunan, administrasi kependudukan, dan pengelolaan sumber daya alam.
Data Wilayah:
- Luas WilayahInformasi spesifik mengenai luas wilayah Desa Karanggambas memerlukan konfirmasi data mutakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) atau kantor pertanahan setempat. Namun sebagai bagian dari Kecamatan Padamara yang memiliki total luas sekitar 17,72 km², Karanggambas menyumbang sebagian dari luas tersebut dengan karakteristik lahan yang didominasi oleh permukiman dan lahan pertanian.
- Kode PosUntuk mempermudah urusan surat-menyurat dan administrasi, seluruh wilayah di Kecamatan Padamara, termasuk Desa Karanggambas, menggunakan kode pos 53372.
Topografi wilayahnya relatif datar, khas dataran rendah yang subur dan cocok untuk kegiatan pertanian tanaman pangan serta menjadi lokasi ideal bagi tumbuhnya tanaman sorgum (glagah) yang menjadi bahan baku utama kerajinan lokal.
Demografi dan Struktur Kependudukan
Dinamika kependudukan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan desa. Jumlah penduduk yang memadai, disertai dengan struktur usia produktif yang dominan, ialah modal sosial yang krusial bagi kemajuan Desa Karanggambas.
Merujuk pada data kependudukan terakhir yang tersedia dari portal pemerintah dan berita lokal terkait pemilihan kepala desa (Pilkades) pada akhir 2022, jumlah pemilih di Desa Karanggambas mencapai lebih dari 2.500 jiwa. Angka ini mengindikasikan populasi total yang signifikan, kemungkinan besar berada di kisaran 3.500 hingga 4.500 jiwa jika menghitung penduduk usia tidak memilih. Data resmi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purbalingga akan memberikan angka yang lebih presisi.
Kepadatan penduduk di desa ini terbilang cukup tinggi, seiring dengan pola permukiman yang cenderung mengelompok. Sebaran penduduk terkonsentrasi di dusun-dusun yang telah mapan, dengan aktivitas sosial dan ekonomi yang terpusat di sekitar balai desa, masjid, dan area pasar. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, yang tercermin dari banyaknya kegiatan keagamaan dan tradisi sosial yang bernapaskan Islam.
Mata pencaharian penduduknya sangat beragam. Sebagian besar masih menggantungkan hidup pada sektor agraris, baik sebagai petani pemilik lahan maupun buruh tani. Namun, sektor ekonomi kreatif, khususnya sebagai perajin sapu sorgum, telah menjadi tulang punggung ekonomi bagi sebagian besar keluarga lainnya. Selain itu, tidak sedikit warga yang bekerja di sektor industri, terutama di pabrik-pabrik pengolahan rambut dan bulu mata palsu yang tersebar di Purbalingga.
Pemerintahan dan Inovasi Pembangunan
Roda pemerintahan di Desa Karanggambas dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala dusun (kadus). Struktur ini bekerja di bawah pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berfungsi sebagai lembaga legislatif dan pengawas di tingkat desa.
Berdasarkan hasil Pilkades serentak pada November 2022, Kepala Desa terpilih yakni Arie Yanto Saputra, yang menerima estafet kepemimpinan dari pejabat sebelumnya. Visi dan misi kepala desa terpilih umumnya berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan ekonomi lokal, perbaikan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Salah satu inovasi penting yang muncul dari inisiatif masyarakat dan pemerintah desa ialah pendirian Koperasi Merah Putih pada pertengahan tahun 2025. Dilansir dari pemberitaan media lokal, koperasi ini didirikan dengan tujuan utama untuk mendukung para petani dan pelaku UMKM. Dengan modal awal yang terjangkau, koperasi ini diharapkan dapat menjadi solusi permodalan, penyediaan sarana produksi pertanian, hingga pemasaran produk unggulan desa.
"Harapannya nanti anggota koperasi bisa seluruh masyarakat Karanggambas. Karena lebih banyak anggota kan lebih baik," ujar salah satu penggagas, menggarisbawahi semangat kolektif untuk memajukan ekonomi desa secara mandiri. Langkah ini menunjukkan adanya kesadaran kelembagaan yang kuat untuk mengatasi tantangan ekonomi secara bersama-sama.
Potensi Ekonomi dan Produk Unggulan Mendunia
Kekuatan utama Desa Karanggambas terletak pada sektor ekonomi kreatifnya yang telah mengakar selama puluhan tahun. Produk unggulannya tidak lain ialah sapu sorgum (glagah), sebuah kerajinan tangan yang memiliki nilai fungsional sekaligus ekonomi tinggi.
Sentra Sapu Sorgum Kualitas Ekspor Karanggambas merupakan salah satu pemasok utama sapu sorgum di Kabupaten Purbalingga, sebuah daerah yang memang dikenal sebagai produsen produk ini. Keistimewaan sapu dari Karanggambas terletak pada kualitas bahan baku dan kerapian pengerjaannya. Para perajin di desa ini telah mewarisi keahlian ini secara turun-temurun.
Proses produksi melibatkan rantai pasok yang cukup panjang, mulai dari petani yang menanam sorgum, pengumpul bahan baku, perajin yang merangkai sapu, hingga pengepul dan eksportir. Aktivitas ekonomi ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dari berbagai kalangan usia, dan menjadi sumber pendapatan utama bagi ratusan keluarga.
Sebuah pencapaian luar biasa dicatat ketika produk sapu sorgum dari Karanggambas berhasil menembus pasar ekspor. Berita yang dirilis oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada pertengahan 2024 mengonfirmasi bahwa sapu sorgum dari desa ini telah sukses diekspor ke negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan. Keberhasilan ini tidak hanya mendatangkan devisa, tetapi juga menjadi bukti bahwa produk kerajinan tradisional mampu bersaing di pasar global jika dikelola dengan standar kualitas yang tinggi.
UMKM dan Sektor Lainnya Di luar industri sapu, Desa Karanggambas juga memiliki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lainnya yang bergerak di bidang kuliner, seperti produksi makanan ringan. Selain itu, letaknya yang dekat dengan kawasan industri Purbalingga membuat desa ini juga menjadi kantong tenaga kerja untuk pabrik rambut dan bulu mata palsu, yang juga merupakan komoditas ekspor andalan kabupaten.
Keberadaan industri ini memberikan alternatif sumber pendapatan bagi warga dan mengurangi ketergantungan pada satu sektor saja, meskipun kerajinan sapu tetap menjadi ikon utama desa.
Infrastruktur dan Kehidupan Sosial Budaya
Pembangunan infrastruktur dasar terus menjadi prioritas pemerintah desa dan kabupaten. Akses jalan utama yang menghubungkan Karanggambas dengan pusat kecamatan dan desa lain sudah beraspal dan dalam kondisi yang cukup baik, memfasilitasi kelancaran transportasi.
Fasilitas publik yang tersedia meliputi:
- Kantor Balai DesaSebagai pusat pelayanan administrasi dan kegiatan pemerintahan.
- Fasilitas PendidikanTerdapat sekolah tingkat dasar (SD) untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak di desa.
- Fasilitas IbadahMasjid dan musala tersebar di setiap dusun, berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
- Fasilitas KesehatanWarga dapat mengakses layanan kesehatan dasar melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Puskesmas Pembantu, serta Puskesmas Padamara yang menjadi rujukan utama.
Kehidupan sosial masyarakatnya berjalan harmonis dan kental dengan nilai-nilai gotong royong. Berbagai kegiatan kemasyarakatan, seperti kerja bakti, pengajian, dan perayaan hari besar nasional maupun keagamaan, menjadi perekat hubungan antarwarga. Belakangan ini, masyarakat juga aktif menggalakkan Gerakan Bulanan Bhakti Sosial (Gerbus) sebagai wujud kepedulian sosial dan dukungan terhadap program pemerintah dalam bidang kesehatan masyarakat.
Dari sisi budaya, Karanggambas memiliki cerita rakyat atau legenda lokal yang diwariskan secara lisan, salah satunya mitos mengenai "Kali Taun", sebuah sungai yang konon mengalir selama setahun dan kering selama setahun berikutnya. Cerita semacam ini, meskipun berbalut mitos, menjadi bagian dari kekayaan budaya takbenda yang memperkuat identitas lokal desa.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun memiliki potensi yang besar, Desa Karanggambas tidak luput dari tantangan. Dalam industri sapu sorgum, tantangan yang dihadapi antara lain fluktuasi ketersediaan bahan baku, regenerasi perajin muda, serta persaingan dengan produk serupa dari daerah lain maupun produk substitusi dari bahan plastik. Pemasaran digital yang lebih masif juga menjadi area yang perlu dikembangkan agar jangkauan pasar domestik bisa lebih luas.
Namun, prospek masa depan desa ini terlihat cerah. Keberhasilan menembus pasar ekspor menjadi momentum penting untuk terus meningkatkan standar produksi dan memperluas jaringan pemasaran. Inisiatif pendirian koperasi merupakan langkah strategis yang jika dikelola secara profesional dapat menjawab tantangan permodalan dan pemasaran yang selama ini dihadapi UMKM.
Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah, sinergi antara pemerintah desa dan warganya, serta kemampuan beradaptasi dengan teknologi, Desa Karanggambas berpotensi besar untuk tidak hanya bertahan sebagai sentra kerajinan, tetapi juga berkembang menjadi desa percontohan dalam bidang ekonomi kreatif dan kemandirian masyarakat.
Desa Karanggambas merupakan contoh nyata bagaimana sebuah desa mampu mengoptimalkan potensi lokalnya untuk mencapai level global. Identitasnya sebagai pusat kerajinan sapu sorgum bukan sekadar label, melainkan mesin penggerak ekonomi yang menghidupi ribuan jiwa. Didukung oleh letak yang strategis, semangat gotong royong, dan inovasi kelembagaan yang terus tumbuh, Karanggambas berdiri sebagai profil desa yang dinamis, produktif, dan penuh harapan di jantung Kabupaten Purbalingga.